Keluarga, adalah faktor penting dalam pendidikan seorang anak. Karakter baik seorang anak bisa dibentuk dari keluarga. Dimana sebagian besar hingga usia 17 tahun anak-anak di Indonesia menghabiskan waktunya bersama keluarga dan sebagian besar lagi bahkan jarang berkomunikasi dengan orangtuanya karna orang tua mungkin terlalu sibuk dengan urusan kantor. Namun pernahkah kita berpikir bahwa apa yang orang tua kerjakan akan membawa dampak bagi perliaku si Anak.
Kali ini perlindungan anak 432 Bekasi menuliskan ada 3 kebutuhan yang harus dipenuhi pada anak usia 0–7 tahun bahkan lebih, cara ini adalah kunci dalam pendidikan karakter, agar karakter anak kita bisa tumbuh dan berkembang maksimal. Disamping itu ketiga hal inilah asal muasal Mental Block yang sering kali terjadi atau terasa sangat menganggu pada saat anak tersebut dewasa. Yaitu :
1. Kebutuhan akan rasa aman
2. Kebutuhan untuk menguasai diri
3. Kebutuhan untuk diterima
Ada 7 ciri karakter anak yang bermasalah, cukup kita melihat dari perilakunya yang nampak, maka kita sudah dapat melakukan deteksi dini terhadap “musibah besar” di kehidupan yang akan datang (saat makin dewasa) dan secepatnnya dapat melakukan perbaikan. Inilah ciri-ciri karakter tersebut :
1. Bibit Berbohong
Berbohong bukanlah hal yang asing lagi bagi anak-anak, bahkan mungkin orang dewasa. Dan bibit itu akan turun ke pada anak. secara tidak sengaja mungkin kita pernah menjanjikan sesuatu ke pada anak tetapi kita tidak tepati. ini akan menjadi salah satu bibit berbohong pada anak. Jika kita sering tidak menepati janji kepada anak, kemungkinan besar anak kita akan suka berbohong.
2. Susah diatur dan diajak kerja sama
Pernahkan andan memberikan tugas rumah tetapi tidak dikerjakan anak? ada kemungkinan anak ini memiliki masalah dengan kita. Mungkin dia memiliki kebutuhan yang belum kita penuhi
3. Kurang terbuka pada pada orangtua
Anak jika kurang terbuka, artinya kita belum jadi orang tua yang baik bagi mereka. Kita masih lebih sibuk dengan urusan kita dari pada memperhatikan anak. Anak yang kurang perhatian akan menjadi anak yang tertutup.
4. Menanggapi negatif
Saat anak mulai sering berkomentar “Biarkan saja, emang aku bodoh”, tanda harga diri anak yang terluka. Harga diri yang rendah,akan membuat dia bersikap negatif dan suka baper. Tunjukkanlah dan berikanlah pujian kepada anak anda. Itu akan menaikkan level harga dirinya.
5. Menarik diri
Saat anak terbiasa dan sering menyendiri, asyik dengan dunianya sendiri, dia tidak ingin orang lain tahu tentang dirinya (menarik diri). Pada kondisi ini kita sebagai orangtua sebaiknya segera melakukan upaya pendekatan yang berbeda. Setiap manusia ingin dimengerti, bukan hanya wanita saja, tetapi terutama anak-anak kita.
6. Menolak kenyataan
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, atau “Aku tidak bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 5, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh, “Masa begitu saja tidak bisa sih, kan mama sudah beri contoh berulang-ulang”.
Pernah mendengar quote seperti “Aku ini bukan orang pintar, aku ini bodoh”, atau “Aku tidak bisa, aku ini tolol”. Ini hampir sama dengan nomor 5, yaitu kasus harga diri. Dan biasanya kasus ini (menolak kenyataan) berasal dari proses disiplin yang salah. Contoh, “Masa begitu saja tidak bisa sih, kan mama sudah beri contoh berulang-ulang”.
7. Menjadi pelawak
Suatu kejadian di sekolah ketika teman-temannya tertawa karena ulahnya dan anak tersebut merasa senang. Jika ini sesekali mungkin tidak masalah, tetapi jika berulang-ulang bahkan sang anak tidak mau kembali ke tempat duduk dan mencari-cari kesempatan untuk mencari pengakuan dan penerimaan dari teman-temannya dengan bertingkah yang lucu agar menarik perhatian temannya maka kita sebagai orangtua harap waspada. Karena anak tersebut tidak mendapatkan rasa diterima di rumah (perhatian), kemanakah orangtua?
Anda ingin konsultasi? Silahkan kunjungi kami, atau bisa tinggalkan pesan disini.
Facebook : Perlindungan Anak 432 - Bekasi
WA : 082298290806
Terimakasih atas kunjungan anda.
0 comments:
Posting Komentar