 |
| sumber gambar : https://www.kanigoro.com/berita/mubaligh-pancasila/ |
Perlindungan anak 432. Bekasi
(Kalau Anda malas membaca, bisa tonton video yang sudah di cantumkan di bawah)
Perlindungan anak 432. Bekasi.
Banyak orang berpendapat dan akhirnya menulis di berbagai media sosial terkait masalah kenakalan remaja yang akhir-akhir ini sering terjadi. Dan menjadi korbannya adalah kebanyakan Guru. Ketika anak di tegur oleh guru dengan memberi hukuman, sering kali si anak tidak terima. Lantas si anak mengadu ke orang tua. Orang tua tidak terima, lalu melapor polisi. Dan pada akhirnya yang berkuasalah yang menang, yang berduitlah yang tertawa. Sedangkan si Guru masuk BUI.
Baca Juga : Bolehkan mendisiplin Anak?
Masalah ini banyak ditanggapi oleh masyarakat lewat media sosial. Pendapat mereka saya simpulkan bahwa ini terjadi karena 2 hal.
Pertama, Kenakalan remaja melunjak karena adanya Hukum dan UU Perlindungan anak yang menaungi anak-anak. Sehingga banyak orang yang menyalahkannya.
Kedua, Kenalan remaja kerap kali di kaitkan karena tidak adanya pelajaran Moral Pancasila (PMP). Setujukah anda. Kejadian yang baru-baru ini menimpa seorang guru SMP PGRI di Kabupaten Gresik.
Kalau menurut pendapat saya sendiri, PMP ataupun UU Perlindungan Anak bukanlah penyebab maraknya kenakalan remaja. menurut saya Ada 3 hal.
Pertama : Pendidikan Agama
Pendidikan agama masih ada di tiap sekolah. Pendidikan agama menurut saya lebih tinggi nilainya di banding PMP. Sehingga walaupun PMP tidak ada di sekolah, kalau masih ada pelajaran Agama, itu masih seimbang. Selain disekolah, pelajaran agama juga bisa di dapatkan di rumah, ataupun rumah ibadah.
Kedua : Orangtua PMP
Maksudnya adalah: Remaja masa kini saya yakin orangtuanya pernah mempelajari PMP di masa mereka sekolah. Artinya, jika orang tuanya masih belajar PMP harusnya apa yang orangtuanya dapat waktu sekolah kemungkinan masih bisa di ajarkan ke anaknya. Atau, jangan-jangan orangtuanya waktu jawam sekolah duduk di kursi paling belakang, jadi gak tau apa itu PMP.
Ketiga : Sekolah Pertama
Bagi seorang anak, sekolah pertama bagi mereka adalah RUMAH. Pendidikan yang pertama mereka dapat adalah dari orangtua mereka. Pepatah mengatakan "Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya". Tau kan maksudnya?
Jadi kesimpulannya adalah, baik buruknya moral dan tingkah laku seorang anak, faktor utamanya ada di keluarga, yaitu orangtua. Jika anaknya memiliki tingkahlaku yang baik di Rumah, saya yakin di sekolah pun dia tidak akan bertihkah baik. Jika anaknya menghormati orangtuanya, kemungkinan besar si anak pun akan menghormati orang lain, termasuk itu gurunya.
lampiran foto :
Simak Video Berikut, Jika anda malas membaca.
0 comments:
Posting Komentar