Ada banyak mitos tentang kekerasan pada anak. Kita akan mendiskusikan beberapa mitos disini dan sambil saya membacakan setiap mitos, mari kita menentukan apakah itu mitos atau fakta dan mengapa.
MITOS #1: Itu hanya kekerasan jika tindakannya kasar.
Fakta : Kekerasan secara fisik hanya satu tipe kekerasan pada anak. Pengabaian dan kekerasan secara emosi bisa juga merusak, dan karena itu lebih tersembunyi, orang lain tidak ingin mencampurinya.
MITOS #2: Hanya orang jahat yang melakukan tindak kekerasan pada anak-anak.
Fakta : Sementara sangat mudah untuk berkata hanya “orang jahat” yang melakukan tindak kekerasan pada anak mereka, ini tidak selalu tepat sasaran. Tidak semua pelaku tindak kekerasan bertujuan untuk menyakiti anak mereka. Banyak dari mereka pernah menjadi korban sebelumnya, dan tidak
tahu cara lain menjadi orang tua. Orang lain mungkin berjuang dengan kesehatan mental atau masalah kekerasan lainnya.
MITOS #3: Kekerasan pada anak tidak terjadi di keluarga “Baik”.
Fakta : kekerasan pada anak tidak hanya terjadi di keluarga miskin atau di lingkungan buruk. Ini terjadi di segala ras, ekonomi, dan budaya. Kadang, hal ini tidak terlihat dalam beberapa keluarga karena mereka menyembunyikannya dengan rapat.
MITOS #4: Kebanyakan pelaku kekerasan pada anak adalah orang asing.
Fakta : Memang beberapa tindak kekerasan pada anak dilakukan oleh orang asing, tapi seorang anak lebih merasa menderita ketika kekerasan dilakukan oleh orang yang punya hubungan dengan anak tersebut, seperti anggota keluarga, guru, teman sebaya, atau orang lain yang dekat dengan keluarga.
MITOS #5: Anak-anak yang pernah menjadi korban kekerasan selalu tumbuh besar menjadi pelaku kekerasan.
Fakta : adalah benar bahwa anak-anak yang pernah menjadi korban kekerasan lebih cenderung untuk mengulang siklus tersebut ketika dia sudah dewasa, secara tidak sadar mengulang apa yang mereka pernah alami waktu anak-anak. Di pihak lain, banyak orang dewasa yang pernah mengalami
kekerasan ketika masih anak-anak, memiliki motivasi yang keras untuk melindungi anak-anak mereka dari apa yang pernah mereka alami sebelumnya dan mereka menjadi orang tua yang sangat baik.
MITOS #6: Anak-anak tidak perlu berbicara tentang masalah mereka karena mereka akan melupakannya.
Fakta : sementara orang-orang hanya mengingat beberapa persen dari ingatan masa kecil mereka, contohnya kekerasan yang pernah terjadi biasanya adalah ingatan yang mereka ingat. Ingatan tentang kekerasan bisa menghantui seorang anak untuk waktu yang lama. Bahkan jika beberapa ingatan spesifik dilupakan, pesan, perasaan, dan kerusakannya tersimpan. Semakin cepat seorang anak berbicara tentang apa yang terjadi dan menerima pertolongan yang dia butuhkan, semakin cepat juga mereka bisa terbebas dari akibat rsa sakit dari kekerasan dan mereka akan cepat pulih.
MITOS #7: Ini bukan kekerasan pada anak, ini adalah tindak mendisiplin.
Fakta : Bisa sulit untuk mengerti apakah beberapa bentuk pendisiplinan adalah kekerasan pada anak, terutama ketika tradisi secara budaya mengijinkan beberapa tipe pendisiplinan. Bahkan semasa kita besar, kita bisa mendapat informasi yang besar tentang cara yang tepat dari mendisiplin seorang anak. Kita akan menghabiskan lebih banyak waktu dalam perbedaan antara pendisiplinan dan kekerasan pada anak kemudian.
MITOS #8: Jika saya tidak yakin sepenuhnya apakah tindakan itu adalah kekerasan pada anak, maka saya seharusnya tidak terlibat.
Fakta : Jika anda menyangka seorang anak menjadi korban kekerasan, lebih baik untuk terlibat sehingga anda bisa mendapat pengertian yang jelas terhadap situasi tersebut.
Jika seorang anak tidak menjadi korban kekerasan, anda tahu anda tidak perlu kuatir lagi, dan anda juga tidak perlu mencari alasan untuk tidak terlibat. Sebaliknya, jika seorang menjadi korban kekerasan, anda bisa menolong menyelamatkan anak tersebut dari situasi berbahaya yang merusak.
MITOS #9: Ini tidak akan terjadi lagi.
Fakta : Kekerasan pada anak biasanya bukan merupakan tindakan hanya sekali. Banyak pelaku kekerasan melaporkan bahwa mereka tidak bertujuan melukai seorang anak, tapi mereka terbawa dengan tindakan mereka yang akhirnya menjadi kebiasaan. Kekerasan pada anak bisa terjadi lagi jika tidak diperbaiki sejak awal.
MITOS #10: Saya hanya 1 orang.. apa yang bisa saya lakukan?
Fakta : satu orang bisa melakukan banyak hal. Setiap kita orang dewasa harus siap untuk melindungi anak-anak. Jika anda melakukannya untuk seorang anak, anda memberikan pengaruh positif untuk sepanjang hidupnya. Menyelamatkan seorang anak dari kekerasan atau menolong memulihkan seorang anak yang pernah menjadi korban kekerasan itu tidak bisa dinilai dengan uang. Ini juga artinya menolong menghancurkan siklus kekerasan.
Pikirkan tentang mitos-mitos ini. Apakah anda mempercayai salah satu dari mitos ini? Apakah anda pernah mengalaminya semasa kecil? atau mungkin masih ada tambahan, silahkan komentar. Terimakasih
0 comments:
Posting Komentar