SELAMAT DATANG DI PERLINDUNGAN ANAK 432 - BEKASI

13 MASALAH PSIKOLOGIS ANAK DAN DEWASA



PENA "PERLINDUNGAN ANAK" 432.

Berikut ini 13 masalah psikologis yang sering di alami oleh anak maupun orang dewasa:

1. Academic Underachievement
Adalah masalah pencapaian yang rendah, sering dialami oleh orang dewasa dan anak. Ada beberapa macam faktor, jika pada anak dan remaja ada baiknya orang tua memahami tentang multiple inteligent dari howard gardner. Bisa jadi orang tua memaksakan sesuatu yang bukan menjadi bidang kecerdasan anak, bukankah kita tidak bisa memaksa ikan memanjat pohon? Hanya monyet yang jago, semoga analogi ini membantu anda mengatasi masalah ini.

2. Anger Control Problem
Anak belajar mengekspresikan marah pada awalnya melihat contoh dari orang tuanya, atau lingkungan kecil saat dia berusia 5 tahun pertama kehidupannya. Nah, ada beberapa faktor juga selain melihat contoh dari orang tua, kita harus pastikan kepribadiannya. Marah itu boleh, bahkan itu sehat. Yang harus dihindari adalah marah-marah, lalu berperilaku agresif dan merugikan lingkungan sekitar. Anak yang sering dipukul orang tua akan membuat definisi dalam dirinya, jika dia marah maka boleh memukul. Dan banyak kasus, ini terjadi pada orang dewasa karena tidak terdidik mengatasi marahnya. Selain memukul, apa lagi contoh dampak buruk marah? Banting barang, memukul barang, minggat, mengancam, dll.

3. Anxiety
Kecemasan adalah hal yang wajar terjadi pada manusia, menjadi tidak wajar jika selalu cemas dalam hal sepele (hal kecil) dalam banyak aspek kehidupan. Dalam banyak kasus yang kami tangani cemas pada Anak hingga orang dewasa sering diperoleh dari proses belajar, belajar dari siapa? Orang tua. Banyak orang tua yang pencemas akan memproduksi anak pencemas.

4. Attachment Disorder
Gangguan kelekatan merupakan hasil pengalaman negatif di awal hubungan. Jadi jika anak yang sejak dini kerap merasa ditelantarkan, terisolasi maupun tidak dirawat dengan baik maka akan membuat anak tersebut tidak bisa bergantung pada orang lain. Mereka merasa dunia adalah tempat yang berbahaya dan menakutkan. Anak dengan gangguan ini umumnya merasa sendiri dan tidak aman.

5. Bullies
Bullies adalah orang yang melakukan bullying. Menurut penelitian, bullying dilakukan karena beberapa hal, seperti iri, ingin disegani orang sekitar, hingga menyalurkan amarah. Victims adalah korban bullying atau orang yang di-bully.
Contoh mudahnya, Saat anda sering membanding-bandingkan anak dengan orang lain, bibit Bullies akan mulai tertanam dan akan bertumbuh serta berbuah menjadi bullies di lingkungannya. Kira-kira akankah nyaman hidup dan dekat dengan orang seperti ini? orang seperti ini haus pujian dan senang melakukan Bully terhadap orang lain.

6. Conduct Disorder
Atau lebih mudah disebut gangguan perilaku, Gangguan perilaku ini biasanya terjadi pada anak-anak dan remaja. Dimana anak dengan gangguan perilaku conduction disorder ini sering kali mengalami kesulitan untuk mengontrol perilaku mereka, menjadi sangat nakal dan tidak mau mengikuti aturan, bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangan konsekuensi dari tindakan mereka, melanggar hak serta menyakiti orang lain.
Anak dengan gangguan perilaku conduction disorder memiliki perilaku yang berbeda dengan anak yang lain. 
Dimana anak dengan gangguan perilaku ini memiliki perilaku antara lain:
1. Berperilaku agresif. Perilaku agresif ini merupakan perilaku yang mengancam atau menyebabkan kerusakan fisik, mengintimadasi orang lain, melecehkan orang lain, bertindak kejam terhadap orang lain atau hewan, menggunakan senjata tajam, atau melakukan pelecehan seksual.
2. Suka berbohong. Perilaku bohong ini meliputi suka berbohong, melakukan pencurian, pemalsuan, dll.
3. Berperilaku destruktif. Perilaku destruktif merupakan perilaku yang merusak, seperti perusakan fasilitas sekolah, merusak rumah orang lain dan lain sebagainya.

7. Low Self Esteem
Harga diri yang rendah biasanya terjadi pada anak yang juga sering dibandingkan, dilecehkan secara verbal, dan sering menerima ide-ide yang merendahkan kehidupan dirinya. Bisa terjadi dirumah atau disekolah. Anak dan remaja yang memiliki harga diri yang rendah tidak akan memiliki pencapaian yang tinggi dan kehidupan yang baik.

8. ODD (Oppositional Defiant Disorder)
ODD atau oppositional defiant disorder adalah gangguan perilaku yang ditandai oleh suasana hati yang mudah marah atau mudah tersinggung, perilaku sering membantah atau menentang, serta pendendam. Perilaku seperti ini dapat berlangsung selama enam bulan atau lebih. ODD dapat muncul baik sebelum pubertas maupun setelah pubertas, namun biasanya muncul di usia 8 tahun.
Penyebab ODD belum diketahui secara pasti. Namun, beberapa faktor risiko berikut ini diduga dapat memengaruhi kemunculan ODD dalam diri anak. Di antaranya adalah:
• Faktor biologis. Faktor ini meliputi ibu yang merokok saat kehamilan, kekurangan gizi saat kehamilan, dan gangguan perkembangan anak. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kelainan atau cedera di area sekitar otak dapat memicu gangguan perilaku pada anak. Selain itu, sebagian besar anak dan remaja yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan mental, seperti ADHD, gangguan cemas, dan depresi memiliki risiko ODD lebih tinggi.
• Faktor psikologis. Faktor ini meliputi ikatan keluarga yang tidak harmonis dan orang tua yang tidak memberikan perhatian cukup kepada anak. Selain itu, ODD juga dikaitkan dengan orang tua yang melakukan tindakan kekerasan atau pemberian hukuman berat kepada anak.
• Faktor sosial. Faktor ini meliputi kemiskinan, penolakan dari teman sebaya, atau kekerasan di lingkungan.

9. Peer & Sibling Conflict
Biasanya terjadi jika anak memiliki saudara dan anak merasakan ketidak adilan. Terdapat persaingan untuk mendapatkan perhatian dari kedua orang tua.

10. PTSD (post-traumatic stress disorder)
PTSD adalah kondisi mental di mana Anda mengalami serangan panik yang dipicu oleh trauma pengalaman masa lalu. Mengalami kejadian traumatis adalah hal yang berat bagi siapapun.  Misalnya hewan kesayangan yang hilang atau mati, orang yang dicintai meninggal. dll

11. School Refusal
Menolak sekolah adalah hal yang kerap terjadi pada anak dan remaja. Banyak hal yang menyebabkan ini terjadi, karena trauma dengan pelajaran tertentu, bermasalah dengan guru atau teman, harapan orang tua yang tinggi akan nilai tes, dan masih banyak hal lagi.

12. Sleep Disturbance
Ketika manusia sedang tidur, manusia terkadang mengalami gangguan-gangguan yang terjadi dalam tidur mereka. Entah itu mengalami gangguan dalam mimpi dan gangguan-gangguan lainnya. Penyebabnya berbagai macam, ada akibat dari kelelahan, kodisi psikologi yang rentan, akibat trauma masa kecil dan sebagainya. Macam gangguan tidur biasanya Mimpi, Parasomnia, sleep walking, Sleepy Hallucinations, insomnia.

13. Social Anxiety
Social anxiety adalah suatu kondisi kesehatan mental kronis yang menyebabkan kecemasan irasional atau takut berada di tempat umum yang ramai. Biasanya juga memiliki ketakutan bahwa akan mempermalukan atau menghina diri sendiri jika berada di tempat umum Gangguan kecemasan sering menurun di keluarga, sehingga Anda lebih mungkin untuk memiliki gangguan ini jika ada anggota keluarga dekat yang memiliki kondisi yang sama. Perilaku orangtua juga dapat memiliki dampak pada perkembangan gangguan kecemasan sosial pada anak mereka. Jika Anda memiliki orangtua yang selalu khawatiran atau sedikitsedikit mencemasi Anda, hal ini dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk mengatasi kecemasan selama masa kanak-kanak, remaja, dan dewasa.


Terima kasih sudah berkunjung
Perlindungan Anak 432 "PENA"


Salam Sahabat Anak

0 comments: